desiran angin membisikkan cintajauh di ufuk sana sarat dengan rindu tapi terpisah oleh benua kapal berlayar sepi lautan biru terbentang pukauan siulan burung asyik terasa mimpi camar terbang angkuh menebarkan kepak sayap mencari jalan pulang senja menanti hari esok kunjung tiba namamu ku seru demikian adat hati nan gundah terlantar hati minta di belai rindu sudah berbunga indah tanpa sedar cinta berputik hadirnya tidak dipinta duhai malam yang tidak berbintang wahai bulan indah tidak berteman apa kata mu.... seruan kasih bersahut-sahutan jerut rasa sudah terikat mati berilah laluan lantaran sudah terpaut kasih itu adalah milikmu kekal abadi......
sudah hampir seabad berlalu meninggalkan segala manis dan pahit telus serap dalam ingatan sudah sebati mengisi sempitan ruang ingatku suatu ketika susah payahmu terbayang dimata sentiasa bermain di dalam kotak minda dirimu tidak pernah berputus asa atas anaknya relanya berjuang demi sesuap nasi dan tanggungjawab terbeban di bahu dijaga amanah sepenuh hati berbulan beralas nasi dan ikan masin namun dirimu tetap tersenyum kesana kemari mencari rezeki tiada keluhan terluah di bibirmu tabahnya ibuku teguh berdiri di atas kaki sendiri yang selama ini bergantung duhai ibu rindu ini khasnya untuk mu kerana saat ini ku berjauhan denganmu andai keizinan Allah meminjamkan jasad dan nyawa ini lebih lama akan ku balas setiap jasamu akan ku lap setiap titis peluhmu akan ku pimpin tanganmu akan ku bahagiakan hari2 tuamu akan ku setia menemani mu akan ku sapu bersih air matamu.... biarpun segala tidak terbalas hingga ke hujung hayatku
Di dada langit aku menilik Ribuan bintang setia berkelip Jasad rela hati terbuai Kejap dihimpit rasa Jauh kaki berjalan Menongkah pasir dan ombak Namun rasa tetap celaru Pandangan semakin sempit Terlalu jauh kasih menyepi Terhenti di tengah jalan Seperti ada yang hilang Tapi masih ada di sisi Jauh pandang ke hadapan Tapi masih ada yang tertinggal Kusut jenuh memikir Terduduk merenung kaki langit Hilangnya cahaya mentari Terlalu jauh digenggam tiada Merintih tiada kembali Adakah sama seperti dulu.... Lagu lewat malam beralun Melabuhkan tirai gelapnya Kebenaran terasa menampar Terus menusuk ke sanubari Senang sumpah diucapkan Mudah terluah janji diikat Terlerai semuanya umpama mimpi Terima seadanya takdir diberi Diuji hati milik yang Esa Kuserahkan pada yang Kuasa Terlalu jauh ku menyisih Aku kembali pada yang Hak
Comments
Post a Comment